PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB MATERI AL-MIHNAH MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS SISWA KELAS 8 SMP PLUS YASFAAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Penulis

  • Iwan Apriawan

Kata Kunci:

PTK, Metode Practice-Rehearsal Pairs, Keterampilan berbicara

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi kurangnya keterampilan berbicara siswa mata pelajaran bahasa Arab, yang disebabkan oleh kurangnya inovasi dalam menerapkan metode pembelajaran untuk melatih keterampilan berbicara siswa. Dari 16 siswa hanya 8 siswa atau 50% yang tuntas, sedangkan 8 siswa atau (50%) siswa belum tuntas. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, peneliti menggunakan metode Practice-Rehearsal Pairs. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui penerapan metode Practice-Rehearsal Pairs dalam meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Arab materi al-Mihnah siswa kelas VIII SMP Plus Yasfaan, 2) mengetahui peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Arab materi al-Mihnah melalui metode Practice-Rehearsal Pairs siswa kelas VIII SMP Plus Yasfaan.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan model PTK Kurt Lewin. Subjek penelitian ini terdiri dari 16 siswa kelas VIII SMP Plus Yasfaan. Tindakan ini menggunakan dua siklus (siklus I dan siklus II). Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, penilaian unjuk kerja (Performance), dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penerapan metode Practice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran bahasa Arab dilakukan dengan dua siklus. Pada siklus I hasil observasi siswa belum tercapai yaitu 71,15 (cukup), dan hasil observasi guru sudah tercapai yaitu 81,48 (baik). Pada siklus II hasil observasi siswa meningkat menjadi 86,53 (baik), dan hasil aktivitas guru meningkat menjadi 91,66 (sangat baik), 2) peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab materi al-Mihnah melalui metode Practice-Rehearsal Pairs telah mampu meningkatkan berbicara siswa. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yaitu 67,69 (cukup), dan siklus II menjadi 81,21 (baik). Peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa siklus I diperoleh persentase 75% (cukup), dan pada siklus II meningkat menjadi 87,5% (sangat baik). Saran pada penelitian ini yaitu guru dan pihak sekolah harus lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan inovasi metode pembelajaran agar siswa turut aktif dan tidak mudah bosan pada saat kegiatan pembelajaran dan pihak sekolah juga harus menfasilitasi guru dalam menerapkan metode-metode pembelajaran.

Unduhan

Diterbitkan

17-10-2021